Translate

Sunday, December 28, 2014

Himawari No Yakusaku (Janji Bunga Matahari)

---------------------------------------------------------------------------------------------------------


Doushite kimi ga naku no mada boku mo naite inai noni
Jibun yori kanashi mukara tsurai no ga dotchi ka wakaranaku naru yo
Garakuta datta hazu no kyou ga futari nara takara mono ni naru
Mengapa kau menangis? Padahal aku masih belum menangis
Betapa menyedihkannya aku, aku bahkan tak tahu apa yang salah dengan diriku
Hari ini akan menjadi harta karun berharga bagi kita berdua

Soba ni itai yo kimi no tameni dekiru koto ga boku ni aru kana
Itsumo kimi ni zutto kimi ni waratte ite hoshikute
Himawari no youna massuguna sono yasashisa wo nukumori wo zenbu
Kore kara wa boku mo todokete yukitai koko ni aru shiawase ni kidzuita kara
Apakah aku masih memiliki kesempatan untuk dekat denganmu?
Kau dan aku selalu tertawa, itulah yang selalu ingin kulihat
Kau yang lembut seperti bunga matahari dengan semua kehangatannya
Aku ingin memberitahu masa depan
Karena disini aku sudah bahagia

Touku de tomoru mirai moshi mo bokura ga hanarete mo
Sore zore aruite yuku sono saki de mata deaeru to shinjite
Chiguhagu datta hazu no hohaba hitotsu no youni ima kasanaru
Kita bahkan sering pergi menyapa masa depan dari kejauhan
Aku percaya masa depanmu akan lebih baik jika seperti ini
Aku selalu mengharapkanmu sebagai salah satu langkah yang ku tempuh

Soba ni iru koto nanigenai kono shunkan mo wasure wa shinai yo
Tabidachi no hi te wo furutoki egao de irareru youni
Himawari no youna massuguna sono yasashisa wo nukumori wo zenbu
Kaeshitai keredo kimi no koto dakara mou juubun da yo tte kitto yuu kana
Jangan pernah lupakan saat-saat kau berada disini, disampingku
Kau tetap tersenyum saat berjabat tangan sebelum kita berpisah
Kau yang lembut seperti bunga matahari dengan semua kehangatannya
Bila kau ingin kembali, dapatkah kau mengatakannya dengan cukup yakin?

Soba ni itai yo kimi no tameni dekiru koto ga boku ni aru kana
Itsumo kimi ni zutto kimi ni waratte ite hoshikute
Himawari no youna massuguna sono yasashisa wo nukumori wo zenbu
Kore kara wa boku mo todokete yukitai hontou no shiawase no imi wo mitsuke takara
Apakah aku masih memiliki kesempatan untuk dekat denganmu?
Kau dan aku selalu tertawa, itulah yang selalu ingin kulihat
Kau yang lembut seperti bunga matahari dengan semua kehangatannya
Mulai sekarang, aku akan memberitahu masa depan
Karena aku sudah menemukan arti kebahagiaan yang sesungguhnya
---------------------------------------------------------------------------------------------------------

Amanah

Semoga lisan ini tak berkelu untuk selalu mengucapnya,
rasa syukur kepada pemberi kenikmatan seluruh alam..
semoga kaki ini tak berhenti melangkah di jalan-Nya,
karena mau tidak mau suka tidak suka, kaki ini tak lagi punya pemilik yang sama..
semoga raga ini tak sedikitpun futur dari rahmat dan kasih sayang, juga cinta-Nya,
yang jika aku tanpa-Nya, sungguh tiada daya..

Rasanya masih belum bisa percaya, amanah itu kini ada dipundak ini. Entah ia termasuk pundak yang kuat ataukah lemah. Waktu terlalu cepat berlalu. Rasanya ingin protes saja, maunya apa. Kenapa ia dengan seenaknya mengubur memori manis yang masih segar dicecap, dan menumpuknya dengan lembaran kisah yang baru. Hey, ini berjalan atas satu komando. astaghfirullah..

"Allah tidak pernah salah memilih pundak dek.."
Masih terngiang jelas kalimat itu, yang dibisikkan pertama kali olehnya saat aku menghampiri dan memeluknya. Rasanya kaki lemas dan tak mampu berdiri. Tangis yang tertahan. Ya, masih belum  bisa percaya, bahwa amanah itu kini tlah beralih pundak. Banyak sedikitnya calon penerus estafet dakwah, terbina atau tidaknya mereka, kuantitas dibarengi kualitas, dll.
Yang terfikir pertama kali, untuk bisa selevel dengan beliau apa bisa ? selevel saja bisakah ? apalagi lebih, yakinkah bisa ?

Ragu.
Diam.
Lemas.
Masih belum percaya.

Dan ketika teringat firman Allah dalam QS. Al-Baqarah : 286

"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir".

Allah sesuai dengan prasangka hamba-Nya. Baik buruknya hasil itu urusan Dia. Yang Allah pinta, kita usahakan yang terbaik dari sebaik-baiknya usaha yang kita lakukan karena-Nya. Ini bukan lagi persoalan apa amanahnya dan siapa pemegangnya. Karena seberapapun besar amanah itu, atau sebaliknya ia akan menjadi pertanggungjawaban kelak dihadapan-Nya. Tak ada barang sebesar biji zarrah pun yang akan luput dari perhitungan-Nya. Ya ini adalah urusan kita dengan Allah. Allah ! maka masihkah kamu akan ragu, meninggalkan sisa ketidak percayaan dirimu kepada kemampuanmu ? Sudah difahami makna ayat diatas ? baca lagi, fahami lagi.

Dan ketika rerumputan yang tertiup angin itu bergoyang, iya ia akan lemas tertunduk namun ia akan bangkit tegak kembali.

Sejatinya amanah itu,
Bukan karena kamu mampu, bukan pula karena mereka merasa kamu mampu.
Bukan karena kamu tahu kapasitasmu, bukan pula karena mereka tahu kapasitasmu.
Amanah itu,
Kehendak Allah, Rencana-Nya atas kehidupanmu.
Percayalah,
Ada rencana terbaik yang sudah Allah persiapkan, sikapilah dengan ikhtiar terbaikmu, serta pertanggungjawaban terbaik yang bisa kau persiapkan.
Sekali lagi,
Ini bukan tentang kamu dan mereka, ini tentang kamu dan Dia.
Dan melangkahlah dengan percaya, bahwa bersama-Nya semua akan baik-baik saja.

-Scientia Afifah-

#semestamembina

Friday, December 26, 2014

cinta adalah KEPUTUSAN.

Bahkan dengan berlari dan menghindar, itu tak akan menyelesaikan. Kau harusnya bersyukur saat niatmu terbelokkan ke tempat itu. Meskipun tadinya niatmu belum tau akan kau jatuhkan dimana. Seperti katanya, pilihlah yang menurutmu adalah prioritas tertinggi bagimu, karena yang tau ya hanya dirimu. pergilah jika sekiranya kau lebih dibutuhkan disana. bila tidak kembalilah.

Kejadian semalam adalah peringatan bagiku. Dimana aku, kembali dibuat tersadar. Bahwasannya bila kau cinta maka buktikanlah. Bukan dengan bualanmu saja. Karena cinta adalah KEPUTUSAN.
Manusia memang tempatnya salah dan lupa. Saat ia lelah barulah terlihat sikap asli dirinya. Tapi aku tau, marahmu adalah bukti cintamu padaku mbak. Bukan dengan pujian dan manisnya kata-katamu kepadaku saja, justru dengan teguranmu, kerasnya pukulanmu dipundakku, jauh lebih mengena dan takkan aku lupa sampai kapanpun. Tapi entah mengapa, tak terasa air mata mulai membasahi mata, dan semakin lama semakin deras terasa. Mungkin ini tandanya baahwa hatiku tak lagi setegar itu mbak, seperti sangkaanmu dulu. Beginikah sakitnya ?
Bukan karena caramu mengingatkanku, karena aku berusaha memahami kondisimu. Bahkan membaca pesan yang kau tujukan untukku sulit kupercaya itu adalah tulisanmu. Kembali lagi, bahwasannya manusia adalah tempatnya salah dan lupa. Tapi entah mengapa, begitu terasa menyesakkan..
Ya, Allah menguji manusia dengan hal-hal yang pahit terasa, tak mudah kita melewatinya kecuali kita benar benar tergolong dalam golongan orang-orang yang mengingat dan mengesakan Allah semata.. golongan yang apabila ditimpakan kesusahan ia mensyukurinya, menghadapinya dan yakin akan temukan jalan keluar darinya. Mungkin aku memang tak setegar dulu mbak..

Ada satu ketakutan yang menggangu pikiranku. Entah takut mengecewakanmu lagi mbak. Takut ukhuwwah kita tak seromantis dulu. Tapi sungguh mbak, aku lebih takut kehilangan romantisme ukhuwwah kita, hingga kuputuskan tuk berlaga lupa dan yakinkan hati bersuara sama, "semalam tak terjadi apa-apa".

Ah.. wanita yang gemar bermain dengan hatinya..
#lesson2

Wednesday, December 24, 2014

#lesson1

Rabbi..
Kaulah tempat terkuat untuk bersandar..
Tempat ternyaman untuk kembali..
Meski dengan malu aku bersimpuh, karena hanya tumpukan dosa dan kesalahan yang bisa kubawa tatkala menghadap-Mu..
Aku ingin setegar batu karang, meski ia habis terkikis oleh ombak..
Aku ingin seberani ilalang, yang dengan bangga menghadang angin..
Aku ingin serimbun pepohonan, yang meski ia habis terbabat tangan manusia, ia tetap tumbuhkan tunas baru sebagai penggantinya dimasa depan..
Dengan ikhlasnya menerima hujan,
Dengan gembiranya menyambut terik matahari..
Tapi inilah aku..
Kau ciptakan aku dalam bentuk terbaik dari seluruh ciptaan-Mu..
Dengan segala kelebihan dan kekuranganku..
Semoga aku, tak lagi mengecewakan-Mu :')

Monday, December 22, 2014

Untukmu yang tak jemu

Monolog :

Kau masih tegar berdiri bukan ?
Kau masih ingat apa janjimu padaku kan ?
Berhenti dulu jika nafasmu mulai terengah, minumlah seteguk air, dan ambil nafas panjang..
Berlarilah kecil terlebih dahulu.. sekiranya kau kuat untuk berlari lebih kencang, maka melesatlah..
Jalannya masih panjang.. tak kau pun tau rintangan apa yang kan datang menghadang..
Tapi aku tau, kau lebih kuat daripada sangkaanku..
Semoga tiap sendi dan rusukmu tak pernah mengeluh..
Dan aliran darahmu tak henti mengesakan Dia..
Jangan terlalu kaku, pun juga terlalu lembek..
Karena seberapapun kuatnya dirimu, ada saat kau harus lemah dan terjatuh tak berdaya..
Seberapapun kencang kau berlari, bayangan kau tersandung batu juga tak mungkin hilang..
Amanah adalah ujian.. ujian keimanan dan ketaqwaan..
Bukan untuk dibanggakan, apalagi kau sombongkan..
Masih ingat tujuan mu kan ?
Kalau memang hanya Dia, buktikanlah!
Jangan banyak berwacana dan kebingungan kesana kemari..
Katamu sudah jelas apa yang kau cari..
Sudah ada peta dan kompas ditanganmu kan ? lantas, masih menunggu apa ?
Angin bukan kawanmu, ia hanya datang tuk melemahkanmu.. berhembus perlahan dan mematikanmu..
Apalagi hujan, ia datang hanya tuk hentikan langkahmu.. memang dia penyebab jalanmu becek dan licin.. namun kau jangan tertipu..
Tak apa sesekali kau terjerembab ditanah becek itu, bangkit dan ambilah hikmah..
Jangan kau lewat dijalan yang sama, dan lebih berhati hatilah..
Karena pada hakikatnya, semua yang meninpamu baik senangmu ataupun dukamu,
Semata-mata terjadi atas izin dari-Nya

Untukmu yang tak jemu, menjemput panasnya matahari.

Friday, December 19, 2014

Ambil hikmah, dan menghijaulah..

Terkadang kita harus seperti rerumputan dilapangan, yang meski terinjak dan tubuhnya terkoyak ia tetap tumbuh menghijau. Subur dan lebih subur. Hijau dan lebih hijau.
Ambil hikmah, dan menghijaulah..

Terkadang kita pun perlu merasa bagai dahan muda dipucuk pohon, yang senantiasa mengikuti lajunya angin berhembus tampak lemah tuk menjadi kuat, dan semakin kuat.
Ambil hikmah, dan menguatlah..

Tak jarang suatu kondisi menuntut diri melakukan sesuatu yang berlawanan dengan hati. Memaksa diri kita bermain peran. Sudah ikhlaskah hati ?
Hujan saja tak mengeluh..
Ambil hikmah, dan pikirkanlah..

Kita harus berpura-pura bisu agar telinga kita lebih banyak mencerna kata. Menyumbat saluran penyambung telinga dan hati kita, agar saat teling kita terluka hati kita tak merasakan hal yang sama. Tutup sekat rapat-rapat.
Kita harus berpura-pura buta agar apa yang dilihat mata tak sepenuhnya menjadi satu-satunya perspektif kita memandang suatu permasalahan. Karena Allah tlah sediakan begitu banyak jalan keluar ditengah kesulitan yang kita hadapi. Janji-Nya nyata, tidak lupa kan ?

Ya memang begini. Harus begini. Toh saat ini kita juga sedang bermain peran. Setiap dari bagian anggota tubuh memiliki amanah dan tanggung jawabnya sendiri. Punya ranah dan kapasitasnya sendiri. Maka bekerjalah sesuai kemampuanmu. Lakukan yang terbaik, sebaik-baiknya dari dirimu sendiri. Buktikan bahwa kau memang bersyukur tlah menjadi bagian dari satu tubuh ini.
Maka saat bagian tubuh yang lain tengah berjuang, berkorban segalanya demi tubuh ini tetap bisa tegap berjalan. Meski dengan kaki yang terluka, dan jalan terjal terhampar dihadapan.. kita tau, kita bisa karena kita bersama..

Berpura-pura tidaklah mudah. Karena saat itu kau peroleh makna, meski kau harus korbankan hal lain yang kau punya. Mengalah dan berhenti melangkah, agar kaki lainnya dapat menapak dijalan yang sama, perlahan satu persatu.
Ya, dan kau tak akan pernah menemukan ‘satu tubuh’ yang seperti ini selain disini dan saat ini..

#satutubuh

Friday, December 12, 2014

Bumerang

Bagai kemarin kita melontarkan bumerang. Penuh percaya diri dan tiada keraguan sedikitpun. Melontarkan dengan segenap kekuatan dan keyakinan. Karena kita tlah percaya kepada setiap bagian tubuh yang akan memaksimalkan kemampuannya tuk melempar bumerang itu.
Ya, tentunya dengan harapan ia akan mengenai sasaran. Cepat dan tepat. Tak meleset barang sesentipun.

Seperti seharusnya, setelah bumerang itu mengenai sasarannya, ia akan berbalik arah dan kembali kepada sang empunya. Yang melontarkannya dengan penuh keyakinan dan kepercayaan. kembali dengan kecepatan yang sama dan mungkin lebih kencang melesatnya.
Saat inilah penentunya, akankah si empunya tadi siap menerima kembalinya sang bumerang ? akankah dia menangkap dengan kedua tangannya penuh kesigapan agar tak melukai, ataukah sebaliknya ?

Hidup ini hanyalah skenario. Dan kita manusia adalah pemain-pemainnya. Sudah tertulis jelas di Lauh Mahfudz-Nya akhir cerita dari skenario ini. Kita tentu akan mencapainya, namun Dia adalah Hakim Teradil. Apa yang kita usahakan, kita korbankan dan kita perjuangkan tentu menjadi pertimbanganNya dalam menentukan akhir kisah dihalaman terakhir.
Allah menilai prosesnya bukan ? Lantas mengapa kita kebingungan saat hasilnya belum sesuai dengan apa yang diinginkan. Toh, hidup ini hanya skenario. Tugas kita hanya melakukan proses terbaik untuk mencapai akhir kisah yang terbaik pula.

Hidup ini bagai angin sepoi yang melenakan, semakin kita rasakan, maka semakin kita terlenakan dan lambat laun melelapkan mata. Membuat kita tak lagi waspada, dan terjebak dalam dunia mimpi saja.

Bangunlah wahai pejuang! karena dunia bukanlah tempatmu beristirahat! Bukan disini, bukan sekarang!

Maka apabila hatimu masih memiliki keinginan yang sama,
Saat Azzam mu masih berada di titik tertingginya,
Saat ghirohmu masih berorientasi tujuan semula,
Saat tempatmu bersandar dan memasrahkan segala yang kau punya hanya kepada Dia,
Maka masihkah pantas kau meragu ?
Lantas apalagi yang kau tunggu ?
Karena kaupun tau, bahwa Dia SELALU BERSAMAMU!


Monday, December 1, 2014

Goodbye November, Welcome December

Waktu akan terus bergulir bukan ?
Meninggalkan kisah kita yang dulu dibalik halaman,
dan membuka coretan baru dihalaman depan..
Ada pertemuan, bersamanya ada perpisahan..
Bagai tawa berteman tangis, dan terik berteman rintik..
Sepasang dan tak terpisahkan..

Masa lalu seseorang tak selamanya bagus dan mulus. Dari kelamnya masa lalu yang kita punya membuktikan bahwa diri kita saat ini telah berhasil menjadi pribadi yang lebih baik. Bukan dalam tolak ukur kita saja namun juga mereka yang senantiasa ada disekeliling kita. Kita hanya perlu membuka mata, bahwasannya kehidupan manusia tiada yang sempurna. Karena manusia pada hakikatnya mereka berproses menuju makhluk-Nya yang sempurna. Meski manusia telah dicipta paling sempurna diantara makhluk ciptaan lainnya, namun kerap kali mereka tak menyadari. bahwasannya dibalik kesempurnaan tujuan penciptaan manusia, dibersamai pula dengan amanah baginya di muka bumi ini.

Sangat jelas hukumnya, lantas nikmat tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan ?

#Hingga nanti kutulis Goodbye December, welome January

Sunday, November 23, 2014

Meski...

Aku tau.. semakin aku menyesalinya itu hanya akan membuatku semakin terluka..
Bukankah sudah jelas, malam berganti siang dan matahari berganti rembulan..
Karena hakikatnya niat kita sama, tujuan kita satu, hanya caranya saja yang berbeda..
Menyadari bahwa kita tak lagi berada dijalan yang sama..
Ya memang tujuan kita sama, dan aku yakin kita kan bertemu diujung jalan kita masing-masing, saat ini..
Aku harus kuat, sekalipun aku melakukannya dengan berpura-pura..
Setidaknya aku tampak kuat dihadapanmu, sehingga kau tetap tak ragu tuk berpegang dipundakku saat lelah menghampiri langkahmu..
Bukan untuk menjadi sombong sebagai yang kuat disaat kau lemah.. sama sekali bukan
Jangan memaksaku merasakan yang sama denganmu..
Karena skema kita berbeda.. baju itu pas denganmu, namun mungkin akan kekecilan atau kebesaran ditubuhku..
Sungguh tak pernah ada sedikitpun penyesalan itu, terbesit pun tak..
Syukurku tak terhingga karena Dia mengizinkanku memilikimu dihidupku
Ya, kau sahabatku.. bukan.. bahkan lebih dari itu..
Ikatan ini sungguh tak lagi bisa diwakilkan kata-kata..
Ringkas cerita hanya Dia yang tau, ya.. cukup Dia saja..
Kita bertemu karena-Nya, maka aku hanya ingin, dan aku hanya bisa rela jika kita berpisahpun karena-Nya..
Meski sesak rasanya saat tak kudapati kau duduk di kursi yang sama denganku..
Saat ku sadari kau tak lagi melangkahkan kaki bersinggungan dengan ku..
Tapi ini lah takdir-Nya.. seringkali jauh dari prasangka dan perkiraan manusia.
Karena yang terbaik hanyalah versi-Nya saja, maka meski pahit harus dirasa dan kehilangan adalah jawabannya, kita harus bisa terima..
Karena dibalik kadar keihlasan yang hanya Dia saja yang tau, ada pahala disetiap bulirnya..
Pun saat aku mencoba ikhlas melepas kau berjuang..
Toh tak ada yang perlu dikahwatirkan..
Karena tujuan kita sama bukan ?
Menguatlah.. meski aku tak lagi disampingmu tuk meningatkanmu menjadi ‘kuat’..
Berbinarlah.. meski binarmu tak lagi untukku, lakukan seperti biasanya yang kau lakukan didepanku..
Tertawa lepaslah.. meski aku tak tertawa bersamamu.. hilangkan bebanmu, dengan siapapun meski tak lagi denganku..
Kelak kita akan sama-sama tau, buah manis yang kan kita petik..
Bersama.. berdua.. disana..
Semoga perlindungan terbaik Allah senantiasa membersamaimu..
Perlindungan terbaik, dari sebaik-baiknya pelindung..
Allah Subhanahu Wa Ta’ala :')

#DindaDanUlya
#AllahSANGATDEKAT<3

Saturday, November 22, 2014

masih tentang hujan

Masih tentang hujan di sore ini
Yang tempiasnya membasahi rumput ditaman
Menyuburkannya kembali pasca terik menerjang
Aku memang tak bisa berbuat banyak
Karena hujan tlah berkata rindu
Maka ia akan turun melepasnya
Ya, memang itu membuatku cemburu
Karena ia datang menyampaikan beribu pesan
Ia tulus merintik
Meski beberapa mencibir
Mengeluh
Dan berharap ia segera pergi
Tanpa mereka ketahui, hujan tetap menanti
Dengan kesabaran yang tak tertandingi
Apa yang ia nanti, hingga ia relakan raganya tak lagi membasahi
Salah kusangka, ia bukan menanti datangnya mentari
Berharap kepergiannya terganti pelangi
Sebagai pelunas kegundahan hati
Mereka yang menganggapnya tak lagi berarti

-hujan yang tulus menanti di sore hari
23/11/14

Friday, November 21, 2014

Begitulah ayah seharusnya


Diperjalanan petang kemarin saat terhenti di lampu merah. Diseberang motor terdengar dua sosok lelaki tengah saling berbincang.

Lelaki pemegang setir motor berkata dengan nada agak tinggi, "udah, nanti sholat dulu baru makan."
Sang lelaki dibelakangnya menjawab perlahan dan agak samar terdengar. Perbincangan singkat yang kami 'tak sengaja' dengar itupun berlanjut.
Lelaki pemegang setir kembali berkata, "Malem minggu kamu ngeband, minggunya kamu mau PPI, nah gimana kamu bisa ngatur waktu ? gimana sama badanmu ?".

Bukan dengan nada mengatur, tapi kami berdua faham bahwa si lelaki pertama berusaha memberi pemahaman secara halus kepada si lelaki kedua.
Kalimat terakhir yang kami dengar membuat kami berdua melirik ke sebelah untuk sekedar tau siapa mereka. Tak salah duga, ternyata perbincangan singkat itu adalah perbincangan seorang ayah dengan anak lelakinya.

Begitulah ayah seharusnya..
Kesimpulan saya dari perbincangan singkat keduanya, bahwa sang bapak mengerti betul watak dan sifat anaknya. Bukan dengan memaksakan kehendak dan harapannya. Namun cukup jelas terlihat dari percakapan tadi bahwa sang bapak sedang menasehati si anak untuk bisa mengatur waktunya, dengan banyak kegiatannya dan menyeimbangkannya dengan kemampuan tubuh si anak. Nasehat yang perlahan dan tanpa paksaan tentu akan lebih legowo diterima oleh si anak tadi. 

Memoar petang tadi membuat saya ingin membahas tentang hal ini, tentang orang tua sebagai madrasah pertama anak dalam keluarga. Saat ini pendidikan formal dan non formal di Indonesia cukup tersoroti banyak pihak. Hal ini disebabkan banyaknya kasus yang ter-expose dari dunia pendidikan, mulai dari jenjang pra-sekolahh dasar, dasar, menengah dan atas. Pun pada jenjang perguruan tinggi. Pendidikan terkuat tentu terjalin dalam pendidikan di keluarga. hal ini disebabkan keluarga merupakan wadah pertama anak tumbuh dan berkembang. Seperti apa sikap dan perilakunya tentu tercermin dari bagaimana sikap dan perilaku kedua orang tuanya.

buah jatuh tak jauh dari pohonnya--

Pepatah itu sering kita dengar bukan ?
Buah yang jatuh tak jatuh dari pohonnya ini memiliki makna bahwasannya anak merupakan cerminan kedua orang tuanya. Baik dari segi fisik maupun nonfisik. Dari segi fisik secara alami warna rambut, bentuk wajah, warna kulit dan lain sebagainya diturunkan melalui penyatuan dna-dna bapak dan ibunya. Sedangkan untuk ciri non fisik seperti perilaku, tata bahasa, kebiasaan dan lain sebagainya diturunkan dari kedua orang tuanya melalui pendidikan karakter dengan keteladanan. Anak kecil cenderung meniru apa yang mereka lihat. Dengan keterbatasan pola pikir dan nalar, serta rasa ingin tahu yang besar si anak akan banyak sedikit meniru apa yang dilakukan oleh kedua orang tuanya. Hal ini perlu diingat bahwasannya orang tua harus lebih berhati-hati dalam bertindak, pengawasan terhadap apa yang menjadi konsumsi tontonan mereka juga penting hukumnya untuk dibersamai dan diawasi karena hal ini juga memberi efek terhadap tumbuh kembang dari si anak, terlebih pada segi non-fisiknya.

Ini masih nyambung sama yang tadi lo..
Bahwa orang tua memiliki porsi yang besar dalam hal mendidik anak. Dari perbincangan tadi jelas terlihat bahwa ada keterbukaan dari kedua pihak. Sang anak mau mengkomunikasikan agendanya kepada bapaknya. Tak banyak anak yang berani melakukan hal ini, entah karena takut dibatasi geraknya atau karena hal lain. Sang bapak juga menasehati si anak dengan halus dan perlahan, karena jelas beliau faham betul karakter remaja dimana jika dilarang maka si anak akan memberontak. Namun dengan terjalinnya kedekatan semacam ini, sang bapak bisa dengan lebih mudah memberikan pemahaman kepada si anak, dan penerimaan si anak juga akan lebih baik. Ia menjadi nyaman beraktifitas karena ada kedua orang tuanya yang mendukungnya. Meski apa yang ia inginkan tak semuanya ia bisa lakukan, namun dengan mengkomunikasikannya dengan sang bapak tentu akan membuatnya lebih bijak dalam memanajemen waktu dan dirinya.
Begitulah ayah seharusnya..

Saturday, November 15, 2014

bukan salah cinta..

Jum’at 14 November 2014 11:15 WIB

"Bukan salah cinta dek” jawabku kala seorang adik binaan bertanya tentang salahkah kita saat kita jatuh cinta.

Ya, forum menjadi begitu menarik bagi mereka tatkala mulai memasuki sesi curhat. Setiap wajah menjadi serius dan siap mengajukan berbagai pertanyaan ke murobbinya. Di sesi sebelumnya seorang adik binaan ya ng bertugas sebagai pembawa kultum, menyampaikan kultum yang bertema Mahabbah. Ia sampaikan bahwa mahabbah adalah karunia bagi setiap hamba Allah. Hal itu diperbolehkan sepanjang tidak melebihi besarnya rasa cinta kita kepada Allah Azza wa Jalla. Allah meridhai dan mencintai kedua orang hamba yang saling mencintai karena Allah. Bahkan Allah mengirimkan malaikat untuk menjaga keduanya. Cinta Hingga akhir kalimatnya, seluruh peserta forum memperhatikan dengan seksama, satu dua orang mulai tersenyum kecil mengisyaratkan sesuatu.

Tak salah perkiraan ternyata, kultum tadi cukup membuat para peserta punya pertanyaannya sendiri-
sendiri. Dan sang murabbi-lah tempat mereka mencari jawabannya. Dengan hati-hati kusampaikan rangkuman dari kultum tadi dan memberi sedikit penjelasan. Ternyata bahasan ini membuat susunan sesi menjadi sedikit berantakan.

“Oh.. baru mudeng mba dek, kamu milih kultum tema itu karena kamu lagi merasakan mahabbah ya ? disini ada yang lagi merasakan indahnya mahabbah ?”. tanyaku begitu kultum selesai dan ditutup.
Tak perlu tunggu lama atas jawabannya, dengan senyuman lebar dan raut yang mulai memerah satu dua orang berceletuk, “dia mba, dia.. udah ganti mba bukan mr----- lagi tapi mr-----”,jawab seorang adik. Yang lain tak mau kalah, mulai bersahut-sahutan, “eh, kam u juga yaa... dia juga mbaaa.. dia juga.. dia juga ganti mr-----“. Aku pun hanya bisa tertawa kecil melihat tingkah mereka.
“oh.. jadi ceritanya kalian udah pada move on yaa ?”, godaku. Saling lempar senyum dan tertawa kecil, bahasan ini berhasil membuat suasana semakin cair. Lebih cair..
Ah.. indahnya saat ini, batinku dalam hati.

“oke, ada yang mau bertanya terkait materi kultum tadi ?”,
Suasana semakin ramai dan antusias mereka tampak meningkat. Memang untuk yang satu ini jelas akan menarik banyak minat mereka. Satu adik mulai bertanya, “mba maksudnya saling mencintai karena Allah itu gimana sih ?”.

“hm.. sebelumnya mba luruskan dulu ya.. mencintai memang sebuah  fitrah bagi seluruh manusia, karena ia dikaruniai hati dan akal oleh Allah.. berbeda dengan makhluk ciptaanNya yang lain, baik malaikat yang selalu ta’at dan syaithan yang seringkali mengingkari janjinya kepada Allah. Mahabbah atau yang lebih awam didengar Cinta terbagi menjadi dua, Mahabbatullah atau cinta kepada Allah, dan cinta kepada selainnya. Selainnya meliputi  keluarga, ayah ibu, adik kakak, sanak saudara, teman, saudara seiman, lawan jenis, dll.

Jalinan cinta kita kepada Allah sudah jelas tuntutannya. Ta’at kepada apa yang diperintahkan-Nya dan mejauhi apa yang menjadi larangan bagi-Nya untuk kita. Kita mencintai-Nya dengan beriman kepadaNya. mengEsa-kan Dia semata, mengimani-Nya dalam hati, lisan dan perbuatan kita. Allah selalu ada untuk kita. Dia tak pernah berhenti memberikan cinta dan kasih sayang-Nya kepada para makhluk-Nya. Pun meski kita seringkali mengecewakan-Nya, mengkhinati cinta-Nya, namun Dia tak pernah sejengkal pun pergi meninggalkan kita. Ya, Dia dekat.. sangat dekat..

Tadi pertanyaannya, cinta karena Allah itu gimana ya.. hm.. cinta karena Allah antara lain bermakna sempit kita bertemu dan berpisah hanya karena Allah. Rasa cinta kita berlandaskan rasa cinta kita kepada Allah. Jadi cinta yang kita miliki tak akan pudar sepanjang rasa cinta kita kepada Allah pun tidak pudar. Nah cinta yang gini ini dek akan menjadi salah satu tiket kita menuju syurga-Nya. Kaya di kultum tadi ya, Allah meridhai, mencintai dan mengirimkan malaikat untuk menjaga kedua insan yang saling mencintai karena Allah. Untuk saat ini konteksnya masih cinta bukan kepada lawan jenis lho ya...”. mereka pun tertawa.

“mba lanjutkan ya.. kalo untuk cinta kepada lawan jenis, mba menganggap kalian sudah cukup dewasa.. dan sudah faham-lah terkait hukum Allah terhadap cinta kita kepada lawan jenis. Ngga salah kok dek kalo kita jatuh cinta kepada seseorang, boleh.. tapi jangan sampai cinta itu membuat kita melanggar hukum-hukum dan ketentuan-Nya. Usahakan agar hanya kita dan Allah saja yang tau.. salah satu alesannya ya jadi nanti nek pas ngga sengaja ketemu, temenmu ngga bakalan nge-ciye in kamu sama dia..”. mereka tertawa lagi.

“sudah sangat jelas hukum-Nya terkait hubungan lawan jenis. Jelas pacaran itu haram. Allah kan mengharamkan zina dan segala sesuatu yang mendekati zina, jadi segala hal yang mendekati zina tentu mendapat balasan dari Allah..” 

“gitu dek.. ada lagi yang mau tanya ?” aku pun berhenti sejenak

“nah mba, kan Allah mengharamkan, membenci zina dan yang mendekati zina, berarti kalo ada dua orang mba, mereka sama-sama ta’at beragama. Tapi mereka ada hubungan tapi bukan pacaran mba.. bilangnya sih komitmen. Itu gimana hukumnya dalam islam mba.. bukannya itu juga termasuk zina ? mereka sering sms-an, statusnya saling memberi isyarat, dll.” Tanya seorang adik lagi,

“eh.. itu kisah nyata dek ?” tanyaku

“iya mba, orang sini juga tapi beda jurusan... blablabla”

“hm.. kalian tau kan yang kaya gitu sebenernya dibenarkan apa engga dalam islam ?”

“tau mba..” sahut mereka

“sip, yang penting kalian tau, dan dengan kalian tau itu dibenci Allah jelas kalian ngga bakal ngelakuin kan.. kaya kata-kata mba tadi ya, Allah mengharamkan zina dan segala sesuatu yang mendekatinya. Jadi sudah jelas hukumnya bagaimana. Yang kalian pertanyakan pasti kenapa orang yang ta’at beragama malah kaya gitu.. ya kan ?”

“iya mba,” jawab mereka sigap

“kita harus selalu inget dek.. tidak ada manusia yang sempurna, karena kembali ke bahasan awal ya, manusia dikaruniai akal dan hati. Dimana dengan memiliki keduanya mereka cenderung berbuat salah. Alhasil manusia jadi punya gelar tempatnya salah dan lupa. Kadang ta’at kadang futur. Karena kadar keimanan seseorang sendiri kaya roda berputar, kadang diatas tapi ngga menutup kemungkinan ada dibawah. Naik-turun. Kita tidak bisa mengukur keimanan seseorang, menjudge orang lelaki yang rajin sholat itu shalih, atau perempuan yang jilbabnya besar itu shalihah. Ngga bisa. Karena hanya Allah saja yang berhak menilai. Hanya Dia yang tepat penilaiannya. Memang sih, manusia kerap menilai seseorang dari tampaknya saja, tapi kita juga cukup faham bahwa untuk menilai seseorang tak bisa dari ketampakannya saja. Karena ketampakan diri itu bagaikan topeng dek.. bisa jadi mereka kelihatannya nakal tapi ternyata sholat malemnya ngga pernah absen, atau pun sebaliknya.. dia yang kita lihat sholihah banget ternyata punya pacar juga. Yang terpenting kita mengedepankan berfikir positif atau berkhusnudzan terhadap saudara saudari kita ya..
Wallahu a’lam bishowwab..

Kita juga harus selalu inget bahwa Allah itu Maha Adil, termasuk saat nanti Dia mengirimkan pasangan hidup untuk kita. Seperti dalam salah satu firman-Nya, Laki-laki yang baik untuk perempuan yang baik, pun sebaliknya. Jadi kalo saat ini kita menjaga diri, ‘dia’ disana juga sedang menjaga diri. Berjuang penuh untuk menjadi seseorang yang pantas didapatkan oleh seseorang yang juga sama pantasnya”.

Pembicaraan masih cukup panjang. Akhir waktu forum pun ditutup oleh MC, dan kami lanjut sholat berjaama’ah..

Yang sepotong ini, semoga bermanfaat :)
-Mba sayang kalian karena Allah dek :’)
#azalia

Tuesday, November 11, 2014

Barakallah :')

Hari ini menjadi istimewa, karena dihari ini 20 tahun silam (ya, kepala dua :D) Allah izinkan seorang anak
manusia, yang lemah tanpa daya, mengiangkan tangisannya disebuah rumah sakit persalinan didaerah sleman yogyakarta, Sakinah Idaman. Yang menunggu sang ayah tiba baru mau keluar menampakkan ujung kepalanya. Tlah Allah izinkan ditelinga bayi mungil itu adzan pertama kali dikumandangkan. Denga perjuangan tiada banding seorang ibu melahirkan seorang putri berbobot 3,5 kg. Dan akhirnya diberilah nama, Rumaisha Nur Ulya. Yang berarti, cahaya tinggi yang mendamaikan hati.

Kebahagiaan memang tak akan pernah bisa diukur, dihitung, ditimbang, dan dibeli. Selalu ada cara yang membuat hati kita bahagia, dan wajah kita merah merona, serta air mata tanpa kita sadari mulai mengalir begitu saja. Ya, aku pun tau kebahagiaan itu akan selalu kurasa karena aku telah mengenalmu, dan kelak akan semakin mengenalmu.
Subhanallah.. hari ini, di hari yang semakin singkatnya usiaku, dihari yang semakin besarnya tanggung jawab dan kewajibanku, dihari dimana orang-orang yang aku beri pengharapan terbesar dan orang-orang yang mungkin baru kemarin aku kenal semakin membuatku tersadar bahwa sungguh nikmat Allah itu tak akan pernah habis kita hitung. Pun saat hati kita bahagia dan terluka, selalu Ia selipkan ridho dan kasih sayangNya..

Kebahagiaan bukanlah dihitung dari seberapa banyak kenikmatan yang kita terima, tapi dari seberapa banyak orang yang berbahagia karena adanya diri kita.

Terimakasih untuk yang memberi kado pertama dihari lahir saya, ummi tercinta. Yang tak akan pernah bisa terbalaskan jasanya hingga ke syurga. Kedua, untuk dia yang saya batalkan janji pertemuannya, yang ternyata mau ngasih ‘sesuatu’. Yang ketiga chairmate tersayang, yang pagi begitu saya sampai dikelas langsung ngasih kado sekotak kecil berpita merah namun isinya sarat makna, yang sore tadi telat ngucapinnya, yang mengado dengan do’a, yang ngado nyanyiin lagu HBD lewat pesan suara di WA, yang malem ini sebagai penutup mereka, staff ‘nakal’ yang memberi snack ringan bertuliskan pesan singkat dan membekas dihati, dan yang terakhir.. adik roomate ku, adik tetangga kasurku, yang ngelindur ngucapin “selamat ulang tahun”..

:’)
#bahagia

ada satu cinta setia menantimu :')

Ada satu cinta yang setia menantimu..
Ia tak pernah sedikitpun memalingkan wajahNya darimu..
Ia jaga kau dengan penjagaan terbaikNya,
Meski kau perlahan menjauh pergi..
Tapi Dia tetap ditempat yang sama, selalu ditempat yang sama..

Ada satu cinta yang setia menantimu..
Saat seluruh dunia membencimu dan meninggalkanmu..

Ia selalu menanti kehadiranmu mengadu padaNya
Menantimu bersandar dibahuNya, dan menangis dihadapanNya..
Pun saat kau telah melukai hatiNya, kau telah khianati cintaNya..
Ia tetap masih ditempat yang sama,
Selalu ditempat yang sama..

Ada satu cinta yang setia menantimu..
Yang menarikmu bangkit ditengah keterpurukanmu..
Yang gantikan air matamu dengan secercah senyum dibibirmu..
Yang slalu setia menanti kan sujudmu..
Maka tidakkah itu menggelisahkan hatimu ?
Saat kau bagi cinta kepada selainNya,
Saat kau bersamaNya dan kau sibuk memberi perhatian kepada selainNya,

Tidakkah kau takut cinta itu sirna ?
Dan perlahan menghilang dari titik kesetiaanNya ?
Duhai dirimu, tak sadarkah juga bahwa kau hanyalah setitik debu tak kasat mata..
Yang bertaburan dimana mana kala Sang Maha menghembuskannya..
Tidakkah hatimu tergerak dan mendekat ?

Di usia yang kian menipis..
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan ?

-11 november 2014
-kepala dua :')


Friday, November 7, 2014

“UNTUKMU KADER DAKWAH"

Dakwah yang mencita – citakan tegaknya keadilan,
Dakwah yang merindukan kejayan islam,
Ia tidak bisa di usung segelintir orang apalagi sendirian,
Ia harus di gerakkan oleh banyak orang, tapi bukan orang - orang yang berkerumun tak beraturan, mereka bagaikan buih yang tidak berbobot dan tidak memiliki arus.

Dakwah yang benar hanya harus di gerakkan sekelompok orang yang teruji komitmen iman dan keislamannya, Orang yang terbukti mampu beramal jama’i,
Mampu berharokah dengan langkah yg tujuan yang jelas.

Jika engkau cinta,
Dakwah adalah faham, mengerti tentang islam dan risalah perjuangan dan warisan ulama.
Jika engkau cinta,
Dakwah adalah ikhlas, menghiasi hati dan memotifasi jiwa untuk berkarya.
Jika engkau cinta,
Dakwah adalah amal, membangun kejayaan umat dimana saja dan kapan saja berada, yang bernilai adalah kerja bukan semata ilmu apalagi lamunan. Sasarannya adalah perbaikan dan perubahan dari diri sendiri, keluarga hingga negara.

Jika engkau cinta,
Dakwah adalah jihad, sungguh – sungguh di medan perjuangan melawan kebathilan, tinggikan kalimat Allah rendahkan segalanya. Kerja keras tak kenal lelah adalah rumusnya.
Jika engkau cinta,
Dakwah adalah taat kepada Allah dan Rosul, Al Qur’an dan sunahnya serta orang – orang yang bertaqwa yang tertata.
Jika engkau cinta,
Dakwah adalah tadhiyah ( pengorbanan ), bukti kesetiaan dan kesiapan memberi serta pantang meminta. Bersedialah banyak kehilangan dengan sedikit menerima.

Jika engkau cinta,
Dakwah adalah tsabat ( ketegeran ), hati dan jiwa yang tegar walau banyak rintangan, teguh dalam barisan, istiqomah dalam perjuangan dengan kaki tak tergoyahkan, berjalan lempang jauh dari penyimpangan.
Jika engkau cinta,
Dakwah adalah tajarrud ( totalitas ), total dan ikhlas disetiap langkah menggapai satu tujuan padukan potensimu libatkan dalam jalan ini, engkau da’i sebelum adanya engkau.
Jika engkau cinta,
Dakwah adalah tsiqoh ( percaya ), kepercayaan yang dilandasi iman suci penuh keyakinan.

Jika engkau cinta,
Dakwah adalah ukhuwah, lekatnya ikatan hati terjalin dalam nilai – nilai persaudaraan.

ini pesan dari seorang mbakk, dulu sekitar 2 tahun lalu...
sekarang ini mbk pesan ke kalian, yang mbak cintai karena Allah :')

By : mba Atika Widadty
#facebookstatus
#JUM'AHBAROKAH^^

Thursday, November 6, 2014

Sungguh melelahkan..

Karena mengejar selain diriMu sungguh melelahkan ya Allah
Saat dunia menjadi hal utama yang aku khawatirkan
Tidak lagi kuindahkan kehadiranMu
Ampuni aku Rabbi
Terimalah aku kembali, meski aku kembali dalam keadaan terburukku
Izinkanlah aku perbaiki diri sebelum kelak kupertanggungjawabkan semuanya dihadapanMuku
Ku tau kaki ini melemah, dan aku malah beranjak pergi dariMu
Rabbi sungguh tiada pengikat terkuat selain cinta dan kasihMu
Pun saat aku terjatuh Kau mengulurkan tanganMu
Rasa cintaMu padaku melebihi cintaku padaMu
Tak jua kusadari itu
Semoga belum terlambat aku kembali ke pelukMu lagi
Sebelum aku Kau sapu bagai debu
Yang tanpa sisa tak kasat oleh mata
Jagalah mereka Rabbi
Dengan penjagaan terbaikMu melebihi penjagaan terbaikMu pada diriku
Karena ku tau, melalui merekalah Kau tolong aku
Kau rengkuh aku kembali kepadaMu
Maka jangan Kau izinkan hati ini berpaling sedetikpun dariMu
Hanya Kau pemilik hatiku
Dan jadikanlah selamanya begitu
Terangi jalanKu, kuatkan kakiku melangkah
Karena aku bukanlah apa-apa tanpaMu
Kau tak butuh diriku
Tapi aku membutuhkanMu, sangat membutuhkanMu
Jangan pernah Kau tinggalkan aku,
Meski ku hina dihadapanMu
Kau tau hanya kepadaMu dan untuk diriMu

Sunday, November 2, 2014

welcome november *^^*

Every month is special isn't it ?
But for me, November is the special one :D

Bulan ini special lo.. kenapa ya ? Yap karena di tanggal 1-2 november bertepatan dengan 9-10 Muharram 1936 Hijriyah.
Kalo keutamaan berpuasa di tanggal 10 Muharram (asyura) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu. Dari Abu Qotadah Al Anshoriy, berkata :

وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ ». قَالَ وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ
Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ditanya mengenai keutamaan puasa Arafah? Beliau menjawab, ”Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa ’Asyura? Beliau menjawab, ”Puasa ’Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162).

Terus puasa di tanggal 9 Muharram apakah ada keutamannya juga ? ini nih jawabannya..

Intinya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam punya keinginan berpuasa pada hari kesembilan (tasu’ah) sebagaimana disebutkan dalam riwayat berikut :

Ibnu Abbas radhiyallahu ’anhuma berkata bahwa ketika Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam melakukan puasa hari ’Asyura dan memerintahkan kaum muslimin untuk melakukannya, pada saat itu ada yang berkata,
يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى.
“Wahai Rasulullah, hari ini adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nashrani.” Lantas beliau mengatakan,
فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُإِنْ شَاءَ اللَّهُصُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ
“Apabila tiba tahun depan –insya Allah (jika Allah menghendaki)- kita akan berpuasa pula pada hari kesembilan.” Ibnu Abbas mengatakan,
فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّىَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-.
“Belum sampai tahun depan, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam sudah keburu meninggal dunia.” (HR. Muslim no. 1134).

Sebagaimana disebutkan oleh Imam Nawawi rahimahullah, Imam Syafi’i, ulama Syafi’iyah, Imam Ahmad, Ishaq dan selain mereka berpandangan bahwa disunnahkan melakukan puasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram sekaligus. Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan puasa Asyura (10 Muharram) dan berniat ingin melaksanakan puasa pada tanggal sembilannya.

Adapun alasan kenapa puasa tanggal 10 Muharram diikuti dengan puasa tanggal 9 Muharram, yaitu supaya tidak tasyabbuh (menyerupai) orang Yahudi, di mana orang Yahudi hanya melakukan puasa pada tanggal 10 saja. Inilah alasan yang disebutkan dalam hadits. Ada juga ulama yang memberikan alasan lainnya, yaitu agar berhati-hati untuk menentukan tanggal sepuluhnya. Namun pendapat pertama yang disebutkan itulah yang lebih kuat. Wallahu a’lam. Lihat Syarh Shahih Muslim, 8: 14.
Kalau kita lihat berarti alasan melakukan puasa pada tanggal 9 Muharram adalah untuk menyelisihi Yahudi atau biar tidak tasyabbuh (serupa) dengan mereka. Dan inilah yang jadi keutamaan yang besar dari puasa tersebut.

Nah, dah pada tau kan keutamaan berpuasa dikedua tanggal tersebut ?
Cuss... langsung dilaksanaken nggih.. yang belum mampu bisa ditunaikan ditahun depan, semoga Allah memberi kesempatan ya.. :)
Niatkan untuk Allah semata ya, karena hanya Dia yang Tahu apa yang ada di pikiran dan hati kita, so.. becareful and take care sholihah :)


#welcomeNOVEMBER<3