Translate

Tuesday, November 1, 2016

Ayo jadi Generasi 'BAPER' Positif✿



Bismillah..

Morning November..
Apa kabar kalian? Akhirnya bisa luang juga untuk berbagi cerita..

Kali ini, motivasi menulis dari salah seorang teman yang menegur. Kembali lagi pada problem dulu yang pernah aku tau. Masih sama, soal pasang foto profil sama pasangan. Dalam konteks kali ini, pasangan SAH/HALAL alias  suami ya..

Dulu, pernah denger cerita seseorang tentang suatu tema perdebatan yakni soal pasang foto bareng pasangan di sosial media. Ada pro ada juga kontra. Bisa dilihat dari berbagai sudut pandang, tergantung kita mau lihat dari sudut pandang yang mana. Sejak awal menikah, motivasiku pasang foto sama pasangan ya karena biar orang-orang atau teman jauh tau kalau aku sudah menikah, dan inilah rupa suami ku. Barangkali ketemu disuatu tempat, jadi bisa saling menyapa. Awalnya sih gitu, nah semakin kesini ternyata tema itu masih aja ada yang memperdebatkan. Padahal ada banyak problem yang lebih urgent untuk difikirkan dan diperdebatkan selain foto pasangan suami isteri.
Sampai pada hari ini, ada teman yang menegur. Untuk sebaiknya nga pasang foto sama pasangan, untuk menjaga orang lain dari sikap menjaga hati dan menjaga interaksi dengan lawan jenis. Ini yang jadi buat aku mikir.. dan akhirnya aku tanya ke guru kehidupanku, alias ummi ku.
Dan inilah jawaban ummiku,
“loh, kenapa itu dipermasalahkan. Kan foto dengan suami, pasangan halal. Kalau foto sama suami orang lain nah itu yang seharusnya dipermasalahkan. Kalau dibiarkan, nanti kamu boncengan sama suamimu juga dipermasalahkan? Alasannya, nga boleh karena untuk menjaga hati orang lain biar nga baper?”

Memang pandangan setiap orang dalam suatu persoalan akan berbeda. Akan tetapi alangkah lebih bijak ketika menyikapi suatu persoalan dengan melihat sudut pandang lain, bukan hanya dari sudut pandang kita saja. Konteks pembahasannya pun berbeda. Karena pelaku yang ada di foto adalah pasangan yang sudah SAH. Jika kita melihat foto pasangan laki-laki dan perempuan yang belum halal saja kita bersikap biasa, lantas kenapa harus dipermasalahkan ketika melihat foto sepasang suami isteri yang sudah halal?

Memasang foto pasangan harus dengan alasan dan berbagai pertimbangan. Dan dalam hal ini tidak bisa disamakan antara kondisi satu pasangan dengan pasangan lainnya. Yang belum punya pasangan halal, tentu belum bisa melihat dari sudut pandang ini. Misalnya aja alasan pasang foto sama pasangan karena untuk publikasi ke orang yang tidak diundang dalam pernikahan (ini alasan ku, hehe), dan pasti ada berbagai macam alasan lainnya yang bisa jadi nga terfikir oleh mereka yang belum menikah.

Jangan jadi generasi baper negatif, begitu lihat foto pasangan muda yang baru menikah langsung galau sambil gigit jari. Baper itu wajar dan manusiawi kok, tapi baper-lah yang positif. Baper yang membuat kita semakin mensyukuri hidup. Baper yang membuat keimanan dan ketaqwaan kita bertambah kpd Allah dan Rasul-Nya, bersabarlah dan berbenahlah selagi menanti jodoh datang. Bukan lantas baper yang membabi buta, membuat kita buruk dalam berprasangka.

Rasulullah SAW bersabda, “Wahai para pemuda, barang siapa di antara kalian sudah mampu maka menikahlah karena hal itu bisa menjaga mata dan kemaluan, maka barang siapa tidak mampu hendaknya ia berpuasa karena puasa terdapat obat.” (H.R. Muttafaqun Alaih)

Setiap manusia punya fase kehidupannya masing-masing. Ada yang jodohnya datang cepat, ada pula yang lama. Ada yang jarak usia dengan pasangan jauh ada juga yang dekat. Jadi nga usah baper segala, sandal aja punya pasangan. Kalian pasti juga punya. Yang perlu kita pertahankan adalah sikap dan cara kita berfikir dengan positif dan bijak. Toleransi dengan fase kehidupan orang lain yang mungkin berbeda dengan kita. Apapun itu, segala perbuatan baik buruk akan kembali ke diri kita sendiri kok. Bukan orang lain. Kaya kata pepatah, siapa menanam ia akan menuai. Jadi jangan risau. Kalau kamu baper positif, manfaatnya akan kembali ke diri kamu sendiri bukan orang lain. Pun sebaliknya.

Jadi, jagalah hati dan pikiran kita. Jangan mudah terprovokasi dengan hal sepele. Dekatkan diri kita dengan Allah SWT, sibukkan diri dalam amalan sunnah dan amal kebaikan sehingga nga ada celah dalam hati kita untuk baper soal beginian. Kalau memang sudah tidak bisa mengontrol hawa nafsu dan dikit2 baper, maka menikahlah. Dengan menikah ada keberkahan melimpah yang akan kita peroleh kok..

semoga bermanfaat..