Setiap manusia terlahir dalam keadaan
yang sama, yakni suci tanpa dosa. Namun setiap manusia terlahir dalam keadaan
yang berbeda pula. Mulai dari perbedaan fisik yang kasat mata, hingga perbedaan
takdir yang diterima. Ada yang terlahir dari seorang ibu yang sempurna, hangat
dan penuh cinta. Namun ada juga yang terlahir dari ibu yang tidak
menginginkannya, hingga hidupnya harus dimulai dari titik awal dimana semua
manusia tak pernah menginginkannya. Didalam keadaan terbuang dan tak
diinginkan.
“Betapa beruntungnya diriku, bagian yang mana dalam hidupku
yang pantas tidak aku syukuri?”
“Aku sudah bersyukur namun tak juga kudapati kelimpahan dalam
hidupku, begitu dan begitu saja..”
Mungkin sebagian
dari kita pernah atau sedang berada dalam satu diantara keadaan diatas. Keadaan
dimana kita sendiri bertanya-tanya dengan keadaan yang kita miliki saat ini.
mungkin hati kita sedang jauh dari-Nya saat ini. Hingga tak tampak dimata dan
tak terbayang dibenak, bagian yang mana dari hidup kita yang pantas kita
syukuri. Ataukah hati kita sedang dimabuk cinta kepada-Nya, sehingga setiap
hembusan nafas yang terhirup terasa luar biasa dan amat berharga.
Merasa ingin
lebih dan lebih adalah salah satu sifat dasar manusia. Ingin lebih baik, ingin
lebih kaya, ingin lebih cantik dan sebagainya. Saat kita sibuk berfikir dengan
yang lebih dan lebih itulah yang pada akhirnya seringkali membuat kita terlupa
pada bagian dari hidup kita yang seharusnya kita syukuri. Sehingga saat kita
belum bisa sampai pada titik kelebihan yang kita inginkan seringkali ada rasa
kecewa yang timbul. Dan kekecewaan yang tidak berbatas yang pada akhirnya
membawa kita menjadi salah dan lupa. Lupa bahwa setiap dari usaha tidak pernah
mengkhianati hasil. Dan ketika usaha yang kita lakukan tidak diniatkan
untuk-Nya, maka bisa jadi sampainya kita pada tujuan kita tidak membawa
keberkahan didalam kehidupan kita. Dan berakhir dengan tidak mensyukuri tiap
detik yang telah kita lewati sebelumnya.
Saat waktu kita disibukkan dalam
beramal kebaikan, sungguh waktu yang kita habiskan akan membawa keberkahan. Keberkahan
yang Allah turunkan belum tentu dalam bentuk yang nyata dan terlihat oleh mata.
Keberkahan yang utama adalah didalam waktu kita yang terbatas, kita bisa melakukan
banyak hal yang bermanfaat. Sehingga waktu yang kita habiskan menjadi efektif
dan efisien dalam hitungan-Nya.
إِنَّ رَحْمَتَ اللّهِ قَرِيبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِينَ
“Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada
orang-orang yang berbuat baik.” (Q.s. Al-A’raf: 56)
Melihatlah keatas untuk menumbuhkan
semangat dalam dirimu menjadi manusia yang lebih baik lagi. Menjadi lebih kaya
untuk banyak memberi, dan menjadi lebih mulia untuk menolong sesama. Namun jangan
terlupa untuk melihat kebawah juga. Menjadi lebih rendah hati untuk berbagi,
dan menjadi lebih bijaksana untuk mensyukuri. (˘⌣˘)
Setiap dari kisah hidup kita sudah
dituliskan oleh-Nya. Baik-buruk nya semua berjalan sesuai dengan kehendak-Nya. Bukan
dalam versi terbaik kita, namun sebaik-baik versi menurut penilaian-Nya. Karena
hanya Dia-lah sebaik-baik penilai. Dan bersama keduanya (baik dan buruk) selalu ada hikmah yang ingin Allah sampaikan kepada kita. Saat apa yang kita inginkan belum kita
dapatkan, bisa jadi itu bukanlah sesuatu yang baik bagi kita, pun sebaliknya,
yang buruk menurut kita bisa jadi sesungguhnya itulah yang terbaik untuk kita. Dan
saat Allah mengambil sesuatu yang menurut kita baik dan kita ikhlas
melepaskannya, maka PASTI Dia akan menggantinya dengan yang lebih baik. Sekali lagi,
baik menurut versi-Nya bukan versi kita..
Yuk banyak-banyak bersyukur..
Karena dengan bersyukur maka Allah akan memberi kelimpahan
berkah didalam hidup kita.. bukan hanya dalam segi kuantitas saja, namun
kualitas juga.. (ɔ ˘⌣˘)~♡
Allahummaamiin..
Allahummaamiin..
Sekian, semoga bermanfaat..
Hasbunallah wa ni'mal wakil.. ni'mal maula wa ni'ma nnashiir..