Ambil hikmah, dan menghijaulah..
Terkadang
kita pun perlu merasa bagai dahan muda dipucuk pohon, yang senantiasa mengikuti
lajunya angin berhembus tampak lemah tuk menjadi kuat, dan semakin kuat.
Ambil hikmah, dan menguatlah..
Tak jarang
suatu kondisi menuntut diri melakukan sesuatu yang berlawanan dengan hati.
Memaksa diri kita bermain peran. Sudah ikhlaskah hati ?
Hujan saja tak mengeluh..Ambil hikmah, dan pikirkanlah..
Kita harus
berpura-pura bisu agar telinga kita lebih banyak mencerna kata. Menyumbat
saluran penyambung telinga dan hati kita, agar saat teling kita terluka hati
kita tak merasakan hal yang sama. Tutup sekat rapat-rapat.
Kita harus berpura-pura buta agar apa yang
dilihat mata tak sepenuhnya menjadi satu-satunya perspektif kita memandang
suatu permasalahan. Karena Allah tlah sediakan begitu banyak jalan keluar
ditengah kesulitan yang kita hadapi. Janji-Nya nyata, tidak lupa kan ?
Ya memang
begini. Harus begini. Toh saat ini kita juga sedang bermain peran. Setiap dari
bagian anggota tubuh memiliki amanah dan tanggung jawabnya sendiri. Punya ranah
dan kapasitasnya sendiri. Maka bekerjalah sesuai kemampuanmu. Lakukan yang
terbaik, sebaik-baiknya dari dirimu sendiri. Buktikan bahwa kau memang
bersyukur tlah menjadi bagian dari satu tubuh ini.
Maka saat bagian tubuh yang lain tengah
berjuang, berkorban segalanya demi tubuh ini tetap bisa tegap berjalan. Meski
dengan kaki yang terluka, dan jalan terjal terhampar dihadapan.. kita tau, kita
bisa karena kita bersama..
Berpura-pura
tidaklah mudah. Karena saat itu kau peroleh makna, meski kau harus korbankan
hal lain yang kau punya. Mengalah dan berhenti melangkah, agar kaki lainnya
dapat menapak dijalan yang sama, perlahan satu persatu.
Ya, dan kau tak akan pernah menemukan ‘satu
tubuh’ yang seperti ini selain disini dan saat ini..
#satutubuh
No comments:
Post a Comment