Memaksa diri melakukan sesuatu diluar
dari batas kemampuan..
Ngga salah kok.. selagi kita
masih yakin bahwa didalam diri kita ada kemampuan luar biasa yang orang lain
belum tau. Ya, itu semua kembali kepada sugesti terhadap diri kita sendiri.
Orang lain akan menghargai diri kita juga bergantung dari seberapa besar
penghargaan terhadap diri kita sendiri. Misalnya, kita udah pesimis dan
menggerutu dengan menyebut kata sifat yang buruk (ex:bodoh, bego, dll)
maka yang akan direkam oleh otak adalah apa yang kita katakan. Dan tanpa
kendali kita akan tumbuh sel-sel didalam tubuh yang menyebarluaskan informasi
yang diterima oleh otak. Alhasil bakal beneran kejadian deh, apa yang kita
pikirkan itu.. intinya sih, apa yang kita pikirkan itulah yang akan terjadi..
karena Allah juga sesuai dengan prasangka hamba-Nya kan ƪ(ˆ▽ˆ)ʃ
Laa yukallifullaha nafsan illa
wush’aha..
Allah tidak membebani seorang
hamba-Nya melebihi batas kemampuannya 。◕‿◕。
Dan yang benar-benar tau sampai
mana batas kemampuan kita ya hanya Allah saja. Makanya tugas kita ya berikhtiar
semampu kita, dengan usaha terbaik kita. Nah, untuk hasilnya biarlah itu
menjadi urusan Allah. Kita boleh kok meminta hasilnya mau gimana, caranya dengan
memperbanyak do’a. Berdo’a dengan penuh keikhlasan dan sikap lapangdada
terhadap apapun hasilnya nanti.. ( ´ ▽ ` )ノ
Nah,
kalau kita udah usaha maksimal, totalitas banget nih ceritanya. Tapi hasil yang
kita terima jauh dari yang kita inginkan.. trus gimana ?
Inilah mengapa kita
perlu memperbaharui niatan kita. Setiap hari, setiap jam, setiap detik dan
menit :D hehe
Ya gunanya agar setiap jengkal langkah kaki yang kita ambil
benar-benar kita pijakkan untuk Allah. Selalu perbaharui niat kita, luruskan
niat agar tujuan dan hasil dari peluh kita berbuah jannah-Nya. Meski terkadang
hal ini sukar juga untuk dilakukan. Tapi sungguh Allah Maha Melihat, pun dengan
usaha kita untuk selalu meluruskan niat hanya kepada-Nya..♥
Semangat menjemput barokah akhwati fillah.. (ɔ ˘⌣˘)~♡
No comments:
Post a Comment