Puss.. puss..
Dulu sih ngga terlalu suka sama hewan
yang satu ini. Ngga takut, ngga juga anti. Ya, biasa aja.. but now.. i’ve got
much lesson from this animal. Hewan ini ternyata merupakan salah satu hewan
kesayangan Rasulullah SAW.
Iyakah ? check this out.
Ini kisah Rasulullah SAW dulu bersama sang
kucing kesayangannya. NABI Muhammad SAW memiliki seekor kucing yang diberi nama
Mueeza. Suatu saat, di kala Nabi hendak mengambil jubahnya, ditemuinya Mueeza
sedang terlelap tidur dengan santai diatas jubahnya. Tak ingin mengganggu hewan
kesayangannya itu, Nabi pun memotong belahan lengan yang ditiduri Mueeza dari
jubahnya.
Ketika Nabi kembali ke rumah, Muezza
terbangun dan merunduk sujud kepada majikannya. Sebagai balasan, Nabi
menyatakan kasih sayangnya dengan mengelus lembut ke badan mungil kucing itu
sebanyak 3 kali. Dalam aktivitas lain, setiap kali Nabi menerima tamu di
rumahnya, nabi selalu menggendong mueeza dan di taruh dipahanya. Salah satu
sifat Mueeza yang Nabi sukai ialah ia selalu mengeong ketika mendengar adzan,
dan seolah-olah suaranya terdengar seperti mengikuti lantunan suara adzan.
Kepada para sahabatnya, Nabi berpesan untuk menyayangi kucing peliharaan,
layaknya menyanyangi keluarga sendiri.
Hukuman bagi mereka yang menyakiti hewan lucu
ini sangatlah serius, dalam sebuah hadist shahih Al Bukhari, dikisahkan tentang
seorang wanita yang tidak pernah memberi makan kucingnya, dan tidak pula
melepas kucingnya untuk mencari makan sendiri, Nabi Muhammad SAW pun
menjelaskan bahwa hukuman bagi wanita ini adalah siksa neraka.
Dari Ibnu Umar ra bahwa
rasulullah saw bersabda, “Seorang wanita dimasukkan kedalam neraka karena
seekor kucing yang dia ikat dan tidak diberikan makan bahkan tidak
diperkenankan makan binatang-binatang kecil yang ada di lantai,” (HR. Bukhari).
Nabi menekankan di beberapa hadis bahwa
kucing itu tidak najis. Bahkan diperbolehkan untuk berwudhu menggunakan air
bekas minum kucing karena dianggap suci.
Kenapa Rasulullah Saw yang buta baca-tulis,
berani mengatakan bahwa kucing suci, tidak najis? Lalu, bagaimana Nabi
mengetahui kalau pada badan kucing tidak terdapat najis?
Keistimewaan Kucing
Fakta Ilmiah 1 : Pada kulit kucing terdapat otot yang
berfungsi untuk menolak telur bakteri. Otot kucing itu juga dapat menyesuaikan
dengan sentuhan otot manusia. Permukaan lidah kucing tertutupi oleh berbagai
benjolan kecil yang runcing, benjolan ini bengkok mengerucut seperti kikir atau
gergaji. Bentuk ini sangat berguna untuk membersihkan kulit. Ketika kucing
minum, tidak ada setetes pun cairan yang jatuh dari lidahnya. Sedangkan lidah
kucing sendiri merupakan alat pembersih yang paling canggih, permukaannya yang
kasar bisa membuang bulu-bulu mati dan membersihkan bulu-bulu yang tersisa di
badannya.
Fakta Ilmiah 2 : Telah dilakukan berbagai penelitian terhadap
kucing dan berbagai perbedaan usia, perbedaan posisi kulit, punggung, bagian
dalam telapak kaki, pelindung mulut, dan ekor. Pada bagian-bagian tersebut
dilakukan pengambilan sample dengan usapan. Di samping itu, dilakukan juga
penanaman kuman pada bagian-bagian khusus. Terus diambil juga cairan khusus
yang ada pada dinding dalam mulut dan lidahnya.
Hasil yang didapatkan adalah:
– Hasil yang diambil dari kulit luar tenyata
negatif berkuman, meskipun dilakukan berulang-ulang.
– Perbandingan yang ditanamkan kuman
memberikan hasil negatif sekitar 80% jika dilihat dari cairan yang diambil dari
dinding mulut.
– Cairan yang diambil dari permukaan lidah
juga memberikan hasil negatif berkuman.
– Sekalinya ada kuman yang ditemukan saat
proses penelitian, kuman itu masuk kelompok kuman yang dianggap sebagai kuman
biasa yang berkembang pada tubuh manusia dalam jumlah yang terbatas seperti,
enterobacter, streptococcus, dan taphylococcus. Jumlahnya kurang dan 50 ribu
pertumbuhan.
– Tidak ditemukan kelompok kuman yang
beragam.
– Berbagai sumber yang dapat dipercaya dan
hasil penelitian laboratorium menyimpulkan bahwa kucing tidak memiliki kuman
dan mikroba. Liurnya bersih dan membersihkan.
Komentar Para Dokter Peneliti :
- Menurut Dr. George Maqshud, ketua
laboratorium di Rumah Sakit Hewan Baitharah, jarang sekali ditemukan adanya
kuman pada lidah kucing.
– Jika kuman itu ada, maka kucing itu akan
sakit.
– Dr. Gen Gustafsirl menemukan bahwa kuman
yang paling banyak terdapat pada anjing, – Manusia 1/4 anjing, kucing 1/2 manusia.
– Dokter hewan di rumah sakit hewan Damaskus,
Sa’id Rafah menegaskan bahwa kucing memiliki perangkat pembersih yang bemama
lysozyme.
– Kucing tidak suka air karena air merupakan
tempat yang sangat subur untuk pertumbuhan bakteri, terlebih pada genangan air
(lumpur, genangan hujan, dll)
– Kucing juga sangat menjaga kestabilan
kehangatan tubuhnya. Ia tidak banyak berjemur dan tidak dekat-dekat dengan air.
– Tujuannya agar bakteri tidak berpindah
kepadanya. Inilah yang menjadi faktor tidak adanya kuman pada tubuh kucing.
Fakta Ilmiah 3 : Dan hasil penelitian kedokteran dan
percobaan yang telah di lakukan di laboratorium hewan, ditemukan bahwa badan
kucing bersih secara keseluruhan. Ia lebih bersih daripada manusia.
Fakta Ilmiah Tambahan : Zaman dahulu kucing dipakai untuk terapi.
Dengkuran kucing yang 50Hz baik buat kesehatan selain itu mengelus kucing juga
bisa menurunkan tingkat stress.
Kereeeen! :D
Sisa makanan kucing hukumnya suci. Hadist Kabsyah binti Ka’b bin Malik
menceritakan bahwa Abu Qatadah, mertua Kabsyah, masuk ke rumahnya lalu ia
menuangkan air untuk wudhu. Pada saat itu, datang seekor kucing yang ingin
minum. Lantas ia menuangkan air di bejana sampai kucing itu minum.
Kabsyah berkata, “Perhatikanlah.” Abu Qatadah
berkata, “Apakah kamu heran?” Ia menjawab, “Ya.” Lalu, Abu Qatadah berkata
bahwa Nabi SAW pernah bersabda, “Kucing
itu tidak najis. Ia binatang yang suka berkeliling di rumah (binatang
rumahan),” (H.R At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).
Diriwayatkan dan Ali bin
Al-Hasan, dan Anas yang menceritakan bahwa Nabi Saw pergi ke Bathhan suatu
daerah di Madinah. Lalu, beliau berkata, “Ya Anas, tuangkan air wudhu untukku
ke dalam bejana.” Lalu, Anas menuangkan air. Ketika sudah selesai, Nabi menuju
bejana. Namun, seekor kucing datang dan menjilati bejana. Melihat itu, Nabi
berhenti sampai kucing tersebut berhenti minum lalu berwudhu.
Nabi ditanya mengenai kejadian
tersebut, beliau menjawab, “Ya Anas, kucing termasuk perhiasan rumah tangga, ia
tidak dikotori sesuatu, bahkan tidak ada najis.”
Diriwayatkan dari Dawud bin Shalih At-Tammar
dan ibunya yang menerangkan bahwa budaknya memberikan Aisyah semangkuk bubur.
Namun, ketika ia sampai di rumah Aisyah, tenyata Aisyah sedang shalat. Lalu, ia
memberikan isyarat untuk menaruhnya. Sayangnya, setelah Aisyah menyelesaikan
shalat, ia lupa ada bubur.
Datanglah seekor kucing, lalu memakan sedikit
bubur tersebut. Ketika ia melihat bubur tersebut dimakan kucing, Aisyah lalu
membersihkan bagian yang disentuh kucing, dan Aisyah memakannya.
Rasulullah Saw bersabda, “Ia
tidak najis. Ia binatang yang berkeliling.” Aisyah pernah melihat Rasulullah
Saw berwudhu dari sisa jilatan kucing.” (H.R AlBaihaqi, Abd Al-Razzaq, dan
Al-Daruquthni).
Hadis ini diriwayatkan Malik, Ahmad, dan imam
hadits yang lain. Oleh karena itu, kucing adalah binatang, yang badan,
keringat, bekas dari sisa makanannya adalah suci, Liurnya bersih dan
membersihkan, serta hidupnya lebih bersih daripada manusia. Mungkin ini
pula-lah mengapa Rasulullah SAW sangat sayang kepada Muezza, Kucing
kesayangannya. [fzl/islampos/berbagaisumber]
Nah itulah sepenggal kisah perjalanan
Rasulullah SAW bersama kucing kesayangannya Mueeza. Membiarkannya tanpa makanan
dan menyiksanya saja dijanjikan sebagai penghuni neraka. Apalagi yang menyiksa
dan membunuhnya ya ? kalau kata ummi, manusia beradab itu bisa dilihat dari
seberapa baik perlakuannya terhadap hewan. Kalau saja dengan hewan begitu baik
perlakuannya bagaimana dengan sesama manusia ?
Yuk.. kita sayangi semua ciptaan Allah.. yang
bernyawa maupun benda mati. Flora dan fauna. Yang kita suka ataupun kita
takuti.. sungguh tak ada hal yang sia-sia Allah ciptakan di dunia ini kaan..
Jika kita tak suka dengan suatu hal karena suatu alasan. Maka carilah
satu alasan saja untuk kita bisa mencintainya, ya lagi-lagi.. jadikan saja
Allah sebagai satu-satunya alasan.. :)
in memmoriam our beloved cats (kimpul, ollet, cimot, cimit, and the noname twins cats)
hope Allah will met us again someday and somewhere :')
No comments:
Post a Comment