Translate

Thursday, February 26, 2015

Drrrttt...

Drrrttt... ponsel bergetar pertanda ada sms masuk. Nyess rasanya begitu membaca isi dari sms tersebut. DAFTAR KMM_***_..... :’)
Alhamdulillah.. ada yang daftar lagi.. batinku dalam hati.
Selanjutnya si adik mengajak tatap muka untuk melakukan sesi wawancara. Dengan segera kujawab dan kuiyakan untuk janji bertemu. Tempat ditentukan mendadak begitu kami bertemu.

Yap sesi wawancara dimulai.. si adik kupinta membaca beberapa ayat Al-qur’an sebagai salah satu penilaian. Usai itu kubuka pertemuan kami, dengan lafadz basmallah selanjutnya perkenalan diri.
Satu dua pertanyaan terjawab dengan lancar.. Tiga empat si adik tak terlihat kesulitan menjawab deret pertanyaan, diselingi tawa dan canda renyah kami. Alhamdulillah si adik terlihat begitu nyaman bercerita banyak tentang dirinya. Aku pun juga melakukan yang sama. Semoga apa yang disampaikan dari hati akan sampai juga ke hati..

Dari percakapan panjang kami seputar pertanyaan yang harus dijawab si adik, banyak sedikit kami keluar dari topik pembicaraan. Dari si adik banyak pembelajaran baru yang ku dapat. Antara lain cerita darinya yang membuatku termenung, dan jujur. Sedih.
Meski hal ini sudah biasa kami dengar, tapi tetap saja ada rasa tidak terima saat seseorang atau banyak orang menilai salah akan keluarga ini.
“KMM itu gini... KMM itu gitu...blablabla.. “

Dari cerita si adik, semula ia yakin ingin bergabung dalam keluarga ini namun begitu mendengar penilaian dari teman-temannya tentang keluarga ini ia mulai mengurungkan niatnya.
Tapi salut karena akhirnya ia dengan bangga dan penuh keberanian bergabung dalam keluarga ini. Pembelajaran yang lain adalah, kenalilah sebelum menilai. Ini menjadi penting dilakukan karena kita tidak bisa memandang atau menilai sesuatu tanpa kita mengenalinya terlebih dahulu. Termasuk terpancing dengan penilaian orang lain yang belum tentu benar. Simplenya, kalau kita tidak suka diperlakukan seperti itu maka janganlah kita melakukannya kepada orang lain..Justru melalui orang-orang yang tidak menyukai kita ini, dari merekalah kita bisa tau apa kesalahan dan kekurangan kita yang tak terbaca sebelumnya.

Ada orang yang mencintai kita pastilah ada pula orang yang tidak suka dan membenci diri kita. Namun justru dari orang yang membenci kita, kita bisa berkaca dan melakukan perbaikan. Justru mereka yang membenci kita adalah yang sebenar-benarnya mencintai kita. Kita hanya perlu berprasangka baik kepada mereka, semoga hidayah Allah sampai padanya.. :)
Cukuplah penilaian Allah saja yang kita perlu khawatirkan.. karena hanya Dia yang tak pernah luput menakar segala sesuatu :)

Cinta. dan semakin cinta.
Keluarga Muslim Al-Mushtofa Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta


#latepost
#emakkeeplearning

No comments:

Post a Comment