Drrrttt... ponsel bergetar pertanda ada sms masuk. Nyess
rasanya begitu membaca isi dari sms tersebut. DAFTAR KMM_***_..... :’)
Alhamdulillah.. ada yang daftar lagi.. batinku dalam hati.
Selanjutnya si adik mengajak tatap muka untuk melakukan sesi
wawancara. Dengan segera kujawab dan kuiyakan untuk janji bertemu. Tempat
ditentukan mendadak begitu kami bertemu.
Yap sesi wawancara dimulai.. si adik kupinta membaca
beberapa ayat Al-qur’an sebagai salah satu penilaian. Usai itu kubuka pertemuan
kami, dengan lafadz basmallah selanjutnya perkenalan diri.
Satu dua pertanyaan terjawab dengan lancar.. Tiga empat si
adik tak terlihat kesulitan menjawab deret pertanyaan, diselingi tawa dan canda
renyah kami. Alhamdulillah si adik terlihat begitu nyaman bercerita banyak
tentang dirinya. Aku pun juga melakukan yang sama. Semoga apa yang disampaikan
dari hati akan sampai juga ke hati..
Dari percakapan panjang kami seputar pertanyaan yang harus
dijawab si adik, banyak sedikit kami keluar dari topik pembicaraan. Dari si
adik banyak pembelajaran baru yang ku dapat. Antara lain cerita darinya yang
membuatku termenung, dan jujur. Sedih.
Meski hal ini sudah biasa kami dengar, tapi tetap saja ada
rasa tidak terima saat seseorang atau banyak orang menilai salah akan keluarga
ini.
“KMM itu gini... KMM itu gitu...blablabla.. “
Dari cerita si adik, semula ia yakin ingin bergabung dalam
keluarga ini namun begitu mendengar penilaian dari teman-temannya tentang
keluarga ini ia mulai mengurungkan niatnya.
Tapi salut karena akhirnya ia dengan bangga dan penuh
keberanian bergabung dalam keluarga ini. Pembelajaran yang lain adalah,
kenalilah sebelum menilai. Ini menjadi penting dilakukan
karena kita tidak bisa memandang atau menilai sesuatu tanpa kita mengenalinya
terlebih dahulu. Termasuk terpancing dengan penilaian orang lain yang belum
tentu benar. Simplenya, kalau kita tidak suka diperlakukan seperti itu maka
janganlah kita melakukannya kepada orang lain..Justru melalui orang-orang yang tidak menyukai kita
ini, dari merekalah kita bisa tau
apa kesalahan dan kekurangan kita yang tak terbaca
sebelumnya.
Ada orang yang mencintai kita pastilah ada pula orang yang
tidak suka dan membenci diri kita. Namun justru dari orang yang membenci kita,
kita bisa berkaca dan melakukan perbaikan. Justru mereka yang membenci kita
adalah yang sebenar-benarnya mencintai kita. Kita hanya perlu berprasangka baik
kepada mereka, semoga hidayah Allah sampai padanya.. :)
Cukuplah penilaian Allah saja yang kita perlu khawatirkan.. karena hanya Dia yang tak pernah luput menakar segala sesuatu :)
Cinta. dan semakin cinta.
Keluarga Muslim Al-Mushtofa Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
#emakkeeplearning
No comments:
Post a Comment