Translate

Sunday, February 15, 2015

Anugerah yang Terindah

Ngga sengaja nemu lagu ini ditengah tumpukan folder di komputer. Termenung, iya…
Berulang kali lagu bermain di playlist. Bersama lantunan nan syahdu dan harmoni dari pengiring music acapella yang memenuhi ruang kamar..
Jadi inget jaman dulu..
Inget kita dulu.. di jaman 'cupu' kita.. dimasa pencarian siapakah diriku sesungguhnya :’)
Kalo kamu ?

AnyTa/Anugerah yang Terindah
by Fatih (nasyid acapella)

Sayupan angin sang malam membawa diriku
Mengingatkanku pada diri-Mu
Akupun mulai berkhayal
Apabila semua, berawal dan berakhir bahagia
Sungguh indahnya bila semuanya berjalan tanpa ada duka
Tapi semuanya pasti ada problema yang terjadi pada diri kita

Anugrah yang terindah yang kini kuanggap
Adalah saat diriku mulai berubah
Anugerah yang terindah yang kini kuanggap
Adalah saat diriku mulai sebuah hidup yang baru

Dimana aku berdiri saat ini aku sadar
Aku hanya manusia sekecil ini
Yang tak punya nyali sama sekali
:’)

Melodi manis yang seliweran masuk telinga, disertai pilihan kata yang ngena banget dihati. Banyak pembelajaran yang bisa diambil dari setiap baitnya.

Siapa sih yang ngga pengen punya hidup yang serba mulus nan lancar? Apa yang diinginkan bisa dengan mudahnya didapatkan, tinggal tunjuk langsung ada :D *subhanallah yaa..

But, pembelajaran hidup bukanlah disana tempatnya. Bagai seorang bayi yang mulai berjalan. Atau ulat yang hendak menjadi kupu-kupu nan cantik. Semua dilalui dengan perjuangan bukan ? toh disaat apa yang kita inginkan mudah kita dapatkan, justru disanalah kita harus lebih waspada dan hati-hati. Karena biasanya  kita terlena dengan kenyamanan yang ada. Then what happen ? Kita terlupa bahwa itu semua berfisat fana dan sementara…

Bayi sebelum bisa berjalan tentu merangkak dulu. Itu proses alamiah yang dilalui seorang bayi. Setelah merangkak dan tulang kakinya semakin kuat ia akan mencoba berdiri. Awal mula ngga bisa berdiri tegak, harus nyari pegangan dulu. Jatuh, nangis. Itu hal biasa. Satu dua kali jatuh, mungkin berpuluh-puluh kali itu tidak membuatnya berhenti mencoba untuk bisa berjalan. Sama hal nya dengan proses panjang yang harus dilalui seekor ulat bulu yang kalo kita lihat bikin merinding (itu sih ulya :D). Yang awal penampilannya tidak secantik akhir metamorfosanya. Butuh waktu berminggu-minggu bagi si ulat sabar menunggu didalam kepompong nan gelap demi menjadi seekor kupu-kupu yang cantik dan menawan.

Itulah hidup.. bukan dari kemudahan yang kita rasakan nilai kehidupan itu bisa kita peroleh.. justru karena pahitnya perjuangan, besarnya pengorbanan yang harus dilakukan, dengan itulah kita akan lebih bisa menghargai apa yang kita punyai, termasuk setiap nafas yang dihembuskan-Nya untuk kita hingga saat ini :)

Setiap manusia pasti juga mengalami metamorfosa. Masa dimana kita bagaikan roda yang berputar. Kita berjuang keras untuk bias mencapai bagian atas roda. Tapi saat kita berada di posisi atas roda, jangan kita lupa bahwa selalu ada kemungkinan kita berada di bagian bawah roda. Siklus alami manusia. Ada juga yang maksain tetap berada di posisi atas roda. Alhasil, roda jadi ngga jalan kan..

Seringkali disaat kita berada diposisi atas roda, kita menjadi enggan untuk menengok ke bagian bawah roda. Padahal akan ada masanya mereka yang berada di posisi bawah roda menggantikan posisi kita diatas roda.
Itulah mengapa.. kita tidak berhak untuk memiliki rasa ‘sombong’. Hindarilah, sekecil apapun jangan sampai ada celah dihatimu untuknya singgah.

Siapa sih kita, berani-berani nya merasa sombong, padahal yang kita punya.. segala hal yang kita punya ini.. iya semuanya.. hanyalah pemberian dari Allah.. titipan-nya yang suatu hari nanti akan diambil dan kita pertanggung jawabkan dihadapan-Nya. Dihari dimana tidak ada dusta. Setiap anggota tubuh kita bersaksi atas apa yang telah kita lakukan. Di hari dimana tidak ada kesalahan sekecil ‘zarrah’ pun yang luput dari perhitungan-Nya.

Allah sudah menuliskan takdir terbaik untuk kita. Tugas kita ya menjemputnya dengan usaha terbaik yang bisa kita lakukan. Tentunya dengan niat yang baik, cara yang baik dan insya Allah kita akan menjemput hasil yang baik pula..
Hargai proses yang berlangsung dalam diri kita, baik ataupun buruk jadikanlah sebagai sebuah pembelajaran. Syukuri dan jalani setiap fasenya dengan keikhlasan demi menggapai ridho-Nya..
Iya, Ridho-Nya Allah saja :)

Karena hidup ini fana dan sementara, jangan terlena dan bersiap siagalah! ^^9


                                 

No comments:

Post a Comment