Translate

Saturday, May 24, 2014

Karena Cinta adalah Sebuah Alasan

 بسم الله الرحمن الرحيم
Cinta adalah fitrah dari Sang Maha Cinta. Sekeras apapun hati manusia, mereka pasti memilikinya. Ia datang dengan tiba-tiba, tak terduga dan dengan cara rahasianya ia mampu menggetarkan hati kita kapanpun dan dimanapun. Bahkan tanpa kita sadari, ia mampu membutakan hati kita dan menjadikan perannya amat kuat dalam kehidupan kita.

cinta tak membutuhkan alasan, karena jika cinta membutuhkan alasan maka saat alasan itu hilang, cintapun akan hilang bersamanya - refrain

Kutipan diatas benar adanya. Cinta memang tak membutuhkan alasan. namun cinta berdiri tegak sebagai sebuah alasan. Cinta kepada Allah, cinta kepada orang tua, cinta kepada saudara, dan cinta kepada hal lainnya. Terkadang Cinta tak bisa dengan mudah deskripsikan karena makna cinta begitu dalam dan sukar diwakilkan oleh kata-kata. Ia berdiri tegak sebagai suatu alasan yang membuat kita rela melakukan apapun demi meraih cinta.

Seringkali kita menuntut banyak hal kepada cinta. Namun sudahkan kita memantaskan diri untuk memiliki dan merasakan cinta ? Pengorbanan apa yang telah kita lakukan yang membuat kita dengan lancangnya meminta cinta datang dalam kehidupan kita ? Tidakkah kita sadar ? Betapa banyaknya cinta yang kita terima tanpa perlu kita memintanya. Bahkan sebelum ruh kita ditiupkan, Sang Maha Cinta telah melimpahkannya kepada kita. Yang jumlahnya tak bisa kita bayangkan.

Cinta kepadaNya adalah sebenar-benarnya cinta. Cinta kepadaNya adalah sebuah landasan cinta yang memperkuat cinta kita kepada selain Dia. Ya memang cinta membutuhkan pembuktian dan pengorbanan, maka jangan kita paksakan kehadirannya dalam hidup kita jika kita belum membuktikan dan mengorbankan apa yang kita miliki untuk mendapatkan cinta.

{وَلَكِنَّ اللَّهَ حَبَّبَ إِلَيْكُمُ الْأِيمَانَ وَزَيَّنَهُ فِي قُلُوبِكُمْ وَكَرَّهَ إِلَيْكُمُ الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ أُولَئِكَ هُمُ الرَّاشِدُونَ}
 
“Tetapi Allah menjadikan kamu sekalian (wahai para sahabat) cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah (seperti perhiasan) dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan dan perbuatan maksiat. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus” (QS al-Hujuraat:7).

No comments:

Post a Comment